Pelemahan Rupiah hari Senin bahkan melampaui depresiasi kurs
Baht Thailand, yang negaranya sedang dilanda aksi kudeta militer.
Pergerakan valuta garuda relatif minim karena banyaknya hari libur dan
terjepit pekan ini, di samping memudarnya sentimen politik jelang
pemilihan presiden Juli mendatang. Kurs USD/IDR masih berkisar di
11.605-11.610 (Ruters) atau tidak berubah banyak dibandingkan penutupan
akhir pekan lalu di level 11.615.
Untuk
jangka menengah, potensi penguatan mata uang domestik masih terbuka
lebar khususnya di awal bulan Juni 2014. Pelaku pasar akan memantau
hasil data ekonomi tanah air, mulai dari laju inflasi hingga neraca
perdagangan sebelum menyesuaikan portofolio asetnya. Sementara data yang
paling ditunggu oleh pelaku pasar mata uang tak lain adalah jumlah
defisit neraca transaksi berjalan, yang selama ini menghambat manuver
penguatan Rupiah. Sementara dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia
diprediksi tidak akan mengubah bauran kebijakannya pada pertemuan bulan
depan karena sejauh ini perekonomian Indonesia terbilang kondusif.(MonexNews)


