
Tentakel
bisnis mereka tersebar di seluruh Indonesia, mulai kota besar (ibu kota
provinsi) hingga kota lapis kedua. Sebut saja PT Ciputra Development Tbk., yang
memiliki proyek properti komersial dan perumahan di 30 kota.
Demikian
halnya dengan LPKR yang merajai properti komersial tak hanya di kawasan Jakarta
Depok Bogor, Tangerang, dan Bekasi, melainkan juga hingga ke pelosok daerah
seperti Gorontalo, Palu, Ambon, dan Mataram.
Berdasarkan
nilai kapitalisasi pasar per Jumat 16 Mei 2014, BSDE masih menduduki peringkat
teratas sebagai pengembang terbesar. Mereka membukukan kapitalisasi senilai Rp
29,3 triliun. Saat ini, BSDE masih fokus menggarap BSD City lengkap dengan
berbagai fasilitas dan properti komersial penunjang.
Selain
itu, BSDE juga telah melansir proyek perumahan skala kota (township
development) Grand City, Balikpapan, Kalimantan Timur, seluas 200 hektar. Posisi
kedua ditempati oleh LPKR dengan nilai kapitalisasi Rp 26,3 triliun. Imperium
bisnis yang berbasis di Kawaraci, Tangerang, ini baru saja melansir properti
multifungsi (mixed use development) St Moritz Makassar senilai Rp 3,5
triliun, Embarcadero Park Bintaro, dan Holland Village.
Sebelumnya, mereka membangun St Moritz Penthouse and Residence Puri Indah, dan
Kemang Village yang masih dalam tahap konstruksi.
Menyusul di peringkat ketiga adalah PWON yang mencatat kapitalisasi pasar sebesar Rp 19,2 triliun. PWON saat ini tengah menggeber megaproyek Superblok Tunjungan City tahap V dan VI, yang terdiri atas dua pusat belanja, dua mal ritel, dua menara kondominium, dua menara kantor, dan hotel bintang empat.
Menyusul di peringkat ketiga adalah PWON yang mencatat kapitalisasi pasar sebesar Rp 19,2 triliun. PWON saat ini tengah menggeber megaproyek Superblok Tunjungan City tahap V dan VI, yang terdiri atas dua pusat belanja, dua mal ritel, dua menara kondominium, dua menara kantor, dan hotel bintang empat.
Selain
itu, mereka juga sedang mengerjakan konstruksi interior hotel bintang lima di
atas pusat belanja Superblok Gandaria City. Sementara di Pakuwon City, Surabaya
Timur, juga sedang dibangun empat menara kondominium Edu City dan akan
diluncurkan klaster hunian baru, Grand Island.
Tempat
berikutnya diduduki SMRA yang membukukan kapitalisasi sejumlah Rp 18,2 triliun.
Mereka sukses mengembangkan Summarecon Bekasi berikut fasilitas komersial
Summarecon Mall Bekasi, Summarecon Serpong dan Summarecon Mall Serpong, Hotel
Harris, Sherwood Apartment, dan lain sebagainya.
Ke
depan, SMRA memperluas pengaruh bisnisnya dengan mengembangkan proyek serupa (township
development) di Bandung, dan Bogor, Jawa Barat. Selain itu, tahun ini
mereka mulai membesut Summarecon Slipi yang merupakan properti komersial
perkantoran dan hotel.
Posisi pamungkas ditempati CTRA dengan rekor baru Rp 17, 2 triliun. Properti
terbaru yang dikembangkan perusahaan rintisan begawan Ciputra ini antara lain
Ciputra World Jakarta, Ciputra Internasional Puri Indah, dan sejumlah perumahan
seperti CitraLand Bagya City Medan, CitraGrand Senyiur City Samarinda,
CitraMitra Banjarmasin, dan lain sebagainya.(Kompas)


