Melihat
perkembangannya hampir setiap tahun lada mengalami kenaikan harga sesuai dengan
kurs dolar yang berlaku. Pasar potensial lada hitam dan lada putih tidak hanya
didalam negri saja. tetapi juga luar negri. Kurang lebih sekitar 85% dari total
produksi lada Indonresia diexport keluar negri hingga saat ini. Negara-negara
pengimpor dan konsumen lada dari Indonesia diantaranya adalah Argentina,
Australia, Algeria, Brasil, Belgia, Kanada, Denmark, Jerman, Jepang, Belanda,
India, Iran, Italia, RRC, Yunani, Perancis, Tunisia, Swedia, Arab Saudi,
Inggris, Amerika Serikat, Yugoslavia, Peru, Rusia, dan negara-negara yang lain.
MANFAAT & KEGUNAAN LADA
MANFAAT & KEGUNAAN LADA
Lada putih dan lada hitam memiliki bayak seali manfaat dan kegunaan. Didaam lada terdapat kandungan zat kimia antara lain minyak eteris, resin, alkaloid dan beberapa jenis senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Lada dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak yang biasa dipakai oleh ibu-ibu rumah tangga, restoran , rumah makan misanya soto, gulai, nasi goring, rending, mie rebus da lain-lain. lada berfungsi sebagi pemberi aroma dan rasa sedap yang lebih baik daripada cabai karena mengandung zat resin, piperin , amidon dan selulosa yang bersifat khas.
Lada dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran obat-obatan yang diproses secara modern maupun tradisional seperti jamu jawa dengan dihaluskan terlebih dahulu baru kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain. Produk obat modern yang dikemas dalam bentuk tablet maupun kapsul pada umumnya mengandung lada dalam jumlah tertentu.Diosis yang dipakai tergantung pada jenis obatnya. Untuk membuat obat gosok dosisnya lebih besar dibandingkan membuat obat jenis lain karena obat gosok memerlukan lebih banyak bahan yang pedas dan panas.
Lada dapat juga dipergunakan sebagai campuran pembuatan minuman kesehatan dan penghangat tubuh yang memiliki fungsi utama untuk menyegarkan dan menghagatkan tubuh serta menjaga agar suhu tubuh tetap normal meskipun suhu udara kurang dari 0o derajat.
Lada hitam dapat dipergunakan sebagai bahan pembuat parfum karena masih mengandung resin. Bila disuling resin akan keluar menjadi minyak lada yang beraroma merangsang dan eksklusif. Lada putih tidak dapat disuling untuk diambil miyaknya karena tidak memiliki kulit luar yang mengandung resin seperti halnya yang terdapat pada lada hitam.
SEKILAS
BUDIDAYA LADA
Untuk mendapatkan hasil yang maximal tanaman lada dapat dipanen pada saat berumur 3 tahun. Pemanenan lada meliputi panen raya, panen kecil dan panen selang. Pemanenan buah lada dilakukan secara bertahap . Yang masih muda ditinggalkan dan bisa dipetik setelah masak.
Buah yang dipanen ini pada panen raya memiliki kualitas yang bagus dan produksinya paling banyak. Buahnya berbobot dan besar-besar sementara buah yang keriput sangat sedikit. Setiap pohon dapat mencapai panen 4 kg lebih. Panen raya dilakukan pada bulan Juni
Pada panen Kecil buah yang didapatkan lebih sedikit dari panen raya.karena tidak semua dahan ditumbuhi bunga. Panen kecil biasanya dilakukan pada bulan Nopember.
Panen Selang
adalah panen yang pertamakali / panen perdana. Pada panen selang ini biasanya
hanya diperoleh sekitar 1/5 kilogram perpohonnya karena bunga buah hanya tumbuh
pada dahan –dahan yang berada pada pangkal tanaman.
Lada yang
dipanen adalah yang sudah tua dengan warna putih kekuningan. Buah lada yang
masak memiliki kulit luar yang berwarna kuning / kemerahan. Buah yang masak dan
tidak langsung dipanen akan jatuh ketanah dan memerlukan waktu yang lebih lama
untuk memungutnya. Disamping itu kualitas buah menjadi kurang baik karena akan
berwarna hitam.
Penyimpanan dilakukan setelah masa pemetikan berlangsung dengan dimasukkan kedalam kantong plastic. Setelah empat hari penyimpanan buah harus segera diolah menjadi lada hitam atau putih. Buah lada yang disimpan lebih dari waktu yang ditentukan akan menurun kualitasnya karena ditumbuhi cendawan.
Penyimpanan dilakukan setelah masa pemetikan berlangsung dengan dimasukkan kedalam kantong plastic. Setelah empat hari penyimpanan buah harus segera diolah menjadi lada hitam atau putih. Buah lada yang disimpan lebih dari waktu yang ditentukan akan menurun kualitasnya karena ditumbuhi cendawan.
Pengolahan
untuk menghasilkan lada putih meliputi perendaman, pencucian dan pengeringan.
Setelah direndam buah lada digilas dengan telapak kaki / tangan shg kulit luar,
tangkai mengelupas. Setelah itu baru dilakukan pencucian. Setelahnya lada
dikeringkan dengan sinar matahari selama kurang lebih 3 hari untuk menurunkan
kadar air hingga mencapai 15% .
Pengolahan
menjadi lada hitam pada dasarnya hanyalah mengeringkan dan memisahkan buah dari
tangkainya tanpa menghilangkan kulit luarnya. Pengeringan dibawah sinar
matahari dilakukan sampai kulit lada berubah warna menjadi hitam. Pengeringan
dianggap selesai ketika kadar air mencapai 15%.
Buah hasil
pengeringan disimpan dengan media karung goni. Penyimpanan yang baik adalah
didalam ruangan yang kering dengan suhu 20 – 30 derajat Celcius. Buah lada yang
sudah kering dapat disimpan kira-kira selama tiga tahun. Tahap terakhir adalah
proses pengemasan. Pada fase ini buah lada dikemas dengan menggunakan karung
goni untuk kemudian disimpan sebelum dipasarkan.
KRITERIA PASOKAN LADA
KRITERIA PASOKAN LADA
Lada yang yang dipasok ke-penampung adalah lada putih atau lada hitam kondisi kering dengan kadar air rata-rata berkisar antara 12% s/d 15 %. Pada waktu musim kemarau kadar seperti itu bisa diperoleh dengan proses pengeringan sekitar 3 s/d 5 hari. Pengemasan lada putih maupun lada hitam yang diminta adalah denga menggunakan karung plastik.


