Situs Informasi Bisnis

Menciptakan Wirausaha Desa Ala Prabowo

0
Sesungguh nya jika kita telusuri lebih jauh, kawasan perdesaan memiliki potensi yang sangat besar untuk penumbuhan kewirausahaan. Namun,  potensi tersebut belum tergarap sepenuh nya. Padahal, sejumlah masalah ketenaga-kerjaan dapat direduksi dengan upaya ini. Pengoptimalan potensi wirausaha perdesaan seyogyanya disesuaikan dengan karakter masing-masing. Sejumlah daerah di republik ini dapat kita rancang menjadi sentra produksi pertanian atau disiapkan untuk melakoni pengembangan industri perdesaan.

Dengan pola pendampingan, pengawalan, pengawasan dan pengamanan yang terukur, utuh, holistik dan komprehensif, calon-calon wirausahawan desa dapat diberi dukungan (pelatihan, pendidikan dan pemberdayaan), mulai dari proses produksi, pengolahan, hingga pendistribusian melalui jaringan. Beberapa kalangan menilai, langkah semacam ini diyakini dapat membantu menyelesaikan sejumlah persoalan ketenaga-kerjaan yang dewasa ini terkesan menjadi sebuah “dilema nasional”.

Sekali pun selama dua periode kepemimpinan SBY telah menempatkan “pro employ” ke dalam kebijakan strategis nya, namun hingga kini, soal ketenaga-kerjaan masih saja mengemuka menjadi momok pembangunan yang merisaukan. Pasal nya, tentu bukan hanya sekedar terbatas nya lapangan kerja yang dapat disediakan oleh Pemerintah dan kalangan dunia usaha, namun bila kita dalami soal kualitas dari sumber daya manusia nya pun betul-betul cukup mengkhawatirkan. Itu sebabnya, kita tidak boleh main-main dalam menyikapinya sekaligus juga dalam mencarikan solusi terbaiknya.

Prabowo Subiato Calon Presiden RI dari Partai Gerindra yang juga merupakan ketua umum Himpunan Kekeluargaan Tani Indonesia(HKTI), berpendapat bahwa pilihan untuk mencetak wirausahaan desa, sungguh merupakan langkah yang tepat dan menapak bumi. Tinggal sekarang perlu disiapkan “grand desain” dan “road map” nya. Hal ini penting dijadikan pencermatan yang serius agar skenario yang bakal kita bangun itu benar-benar dapat diwujudkan dan tidak hanya terjebak dalam retorika belaka. Kita optimis dengan kerja sama yang harmoni antara Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat, mesti nya masalah-masalah yang kita hadapi di sektor ketenaga-kerjaan dapat diselesaikan. Tapi, kalau pun hingga kini problematika tersebut seperti yang tidak tertuntaskan, maka menjadi tugas, kewajiban dan tanggungjawab kita bersama untuk menyusur dan merevitalisasi nya lagi.

Tidak gampang melahirkan wirausahaan desa. Menciptakan nya, tentu tidak segampang kita mencetak kue bandros yang ukuran nya sudah pas. Wirausahaan desa, tentu perlu disiapkan sedemikian rupa, sehingga mampu menjadi solusi atas masalah ketenaga-kerjaan yang kita hadapi. Selain mereka butuh pelatihan, pendidikan maupun pembelajaran yang berhubungan dengan aspek profesionalisme, tata kelola usaha mau pun kiat-kiat bisnis yang relevan dengan kondisi nya, ternyata kita pun sangat membutuhkan wirausahaan-wirausahaan desa yang berkarakter.

Aspek karakter ini betul-betul sangat penting dan mesti diperhatikan secara seksama. Apalah arti nya kita memiliki banyak pengusaha atau wirausaha, bila mereka itu tidak memiliki karakter ke-Indonesia-an ? Itu alasan nya, mengapa dalam upaya melahirkan para wirausahaan desa ini, kita jangan sekali-kali melupakan aspek karakter nya sendiri.(Red, Kompas)

Share this:

Komentar Facebook:

0 Komentar Blog: