Facebook yang sekarang sudah berusia 10
tahun, pertama-tama facebook didirikan di kamar sebuah asrama di Harvard University
pada tahun 2004. Nama salah satu pendirinya, Mark Zuckerberg, identik dengan
miliarder. Bagaimana nasib pendiri yang lain?
Dalam waktu singkat, Facebook menjadi bagian
dari kehidupan sehari-hari milyaran warga dunia. Salah seorang pendirinya Mark
Zuckerberg memaparkan misi awal Facebook dengan kalimat "menjadikan dunia
lebih terbuka dan lebih terhubung".
Sementara Zuckerberg meneruskan karirnya di
Facebook, rekan-rekannya di Harvard University yang turut mendirikan jejaring
sosial, telah beralih ke bidang lain. Berikut kisah beberapa pendiri, sepuluh
tahun setelah "kelahiran" Facebook.
Siapa Mark Zuckerberg?
Di usia 29 tahun, direktur eksekutif Facebook ini masih berkuasa di jejaring sosial raksasa
tersebut. Ia pemegang 29% saham dan 56% hak suara.
Zuckerberg telah menjadi sosok terkenal di
komunitas teknologi. Ia mendirikan kelompok lobi di Washinton bernama FWD.us
yang memperjuangkan reformasi imigrasi dan pendidikan.
Majalah Forbes memperkirakan kekayaannya
mencapai 19 milyar Dolar AS September tahun lalu yang menjadikannya orang ke 20
terkaya di Amerika Serikat. Namun, menurut perusahaan intelijen pasar Wealth-X,
lonjakan nilai pasar Facebook menambah pundi-pundi Zuckerberg menjadi 29,7 juta
Dolar.
Ia dan istrimya Priscilla Chan dikenal
sebagai pasangan yang dermawan. Mereka telah menyumbang lebih dari 1 milyar
Dolar AS untuk kepentingan banyak orang. Termasuk turut mendirikan yayasan Silicon Valley dan sekolah umum di New Jersey.
.
Chris Hughes Jadi Pemilik
Majalah
Hughes, 30, yang lulus dari Harvard tahun
2006, menjadi terkenal setelah memimpin kampanye jejaring sosial bagi Barack
Obama di tahun 2008. Sukses Hughes dianggap sebagai kunci utama dalam
keberhasilan kampanye presiden tersebut.
Tahun 2012, Hughes membeli majalah The New
Republic "untuk membantu masa depan jurnalisme substantif di era digital,"
demikian menurut situs majalah tersebut. Hughes menjabat sebagai penerbit dan
kepala redaksi. Hughes juga mengelola perusahaan modal ventura dan layanan
jejaring sosial non profit.
Hindari Pajak AS, Saverin
Pindah ke Singapura
Eduardo Saverin, 31, warga Amerika keturunan
Brasil ini, menanggalkan kewarganegaraan AS dan pindah ke Singapura sebelum
Facebook melakukan Initial Public Offering (IPO). Langkah yang bisa menghemat
ratusan juta Dolar untuk pajak.
Tahun lalu ia mengatakan akan tetap bermukim
di Asia dan berharap bisa sukses sebagai investor teknologi. Menurut Forbes nilai kekayaannya mencapai 2,65 milyar Dolar Agustus
tahun lalu dan menjadikannya orang kaya ketujuh di Singapura.
Dalam film "The Social Network"
yang dirilis 2010, Saverin digambarkan sebagai teman dekat Zuckerberg yang
menyediakan dana awal untuk startup tersebut sebelum mereka berselisih dan
memutuskan untuk tidak lagi bekerja sama.
Dari Facebook ke Asana
Sama seperti Zuckerberg, Dustin Moskovitz
berusia 29 tahun dan tidak tamat kuliah di Harvard. Tahun 2008, ia meninggalkan
Facebook untuk mendirikan perusahaannya sendiri. Asana, app untuk situs
internet dan smartphone yang bertujuan mewujudkan kerjasama tim tanpa email.
Forbes memperkirakan kekayaannya sebesar 5,2 milyar berdasarkan sahamnya di
Facebook.
Si Kembar Winklevoss
Saudara kembar Tyler dan Cameron Winklevoss
menuduh Zuckerberg mencuri ide mereka. Tahun 2008 tercapai kesepakatan mengenai
hal itu. Winklevoss dan teman sekelas mereka Divya Narenda mendapat 20 juta
Dolar tunai dan saham senilai 45 juta Dolar.
Mereka kemudian berusaha membatalkan
kesepakatan tersebut untuk mendapat lebih banyak uang lagi, setelah Facebook
menjadi semakin besar. Namun, usaha mereka gagal. Dana yang ada mereka gunakan
untuk meluncurkan perusahaan modal ventura. Tahun lalu, kedua mantan atlet
dayung ini mendaftarkan rencana untuk penawaran saham perdana (IPO) bagi
Winklevoss Bitcoin Trust yang mengijinkan investor untuk memperoleh akses
bagi mata uang virtual tersebut.
Sean Parker Sebagai Mentor
Ia tidak kuliah di Harvard, tapi Parker,
pendiri situs berbagi musik Napster, berteman dengan Zuckerberg dan menjadi
mentor serta penasehat bagi startup tersebut.
Parker menjadi presiden direktur pertama
Facebook tahun 2004 dan menggaet investor besar pertama bagi perusahaan
tersebut, Peter Thiel. Menurut beberapa pihak, Parker mengenali potensi
Facebook untuk menjadi sesuatu yang punya dampak besar.
Parker kemudian bergabung dengan Thiel
sebagai mitra dalam manajemen The Founders Fund, perusahaan investasi modal
ventura.


