Situs Informasi Bisnis

Pemerintah Ingin wariskan Defisit Rendah Pada Pemimpin Baru Indonesia

0
Jakarta| Pemerintah terus berupaya untuk menekan defisit anggaran negara. Hal ini dilakukan agar presiden baru nantinya tidak terbebani defisit yang terlampau besar.

Menteri Keuangan Chatib Basri menilai, pemerintah harus segera bisa menekan tingginya angka defisit agar pemerintahan baru tidak diwarisi defisit yang tinggi.

"Pilpres diharapkan satu putaran, insya Allah Juli sudah punya pemimpin baru. Tentunya tidak elok jika pemerintahan baru ada defiist yang begitu besar. Untuk itu perlu ada langkah-langkah untuk mengurangi defisit," papar Chatib saat Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR, di Kompleks DPR/MPR/DPD, tambahnya.

Dia menjelaskan, salah satu penyebab potensi lonjakan defisit anggaran adalah subsidi bahan bakar minyak (BBM). Setiap depresiasi nilai tukar Rp 100 bisa mengakibatkan tambahan defisit sekitar Rp 50 triliun. Dengan kondisi tersebut, jika pemerintah tidak melakukan langkah-langkah perubahan maka defisit anggaran terus meningkat.

"Perlu diambil langkah-langkah untuk perbaikan APBN. Dari segi belanja terjadi peningkatan defisit sehingga harus extra effort agar defisit bisa dijaga di angka 2,5% PDB," tegasnya.

Meski ada tantangan, Dia menyebutkan pemerintah masih meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi 2014 bisa mencapai 5,5%. Asumsi ini lah yang diajukan pemerintah dalam APBN-Perubahan 2014. Berikut adalah sejumlah asumsi makro lainnya yang diajukan pemerintah:
•    Inflasi 5,3%, sebelumnya 5,5%.
•    Nilai tukar rupiah Rp 11.700 per dolar Amerika Serikat (AS), sebelumnya Rp 10.500 per dolar AS.
•    Tingkat bunga SPN 3 bulan rata-rata 6%, sebelumnya 5,5%.
•    Harga minyak mentah Indonesia (ICP) tetap US$ 105 per barel.
•    Lifting minyak 818.000 barel per hari, sebelumnya 870.000 barel per hari.
•    Lifting gas 1,224 juta barel setara minyak per hari, sebelumnya 1,24 juta barel setara minyak per-
     hari.(Detik)

Share this:

Komentar Facebook:

0 Komentar Blog: